Ceramah Ustadz Zulkifli M Ali Offline [Android]

https://sites.google.com/view/qosidahdroid/home

Ustadz Muhaimin, terkejut dengan penyakit yang tiba-tiba diderita Ustad Zulkifli. Sebab, selama ini adik iparnya itu tak mengidap penyakit berat apa pun.

Ustadz Zulkifli dengan perawakannya yang tegap, terlihat sehat. Bahkan sekitar sepuluh hari sebelumnya, ia masih aktif mengisi khutbah Jum’at.

“Sebenarnya jelang akhir kehidupannya beliau tidak mengidap penyakit apa pun. Dia hanya mengalami batuk, namun karena istrinya seorang dokter, beliau diinfus di rumah selama 7 hari tapi tidak ada perubahan sama sekali. Lalu pada Sabtu kemarin kami diberitahu pihak istrinya, masuk rumah sakit,” kata Ustadz Muhaimin kepada relawan Infaq Dakwah Center (IDC), usai pemakaman Ustadz Zulkifli di Bekasi, Jawa Barat pada Ahad (15/2/2015).

Sementara itu, pihak keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit yang terbilang lambat menangani pasien. Sebab, diduga Ustadz Zulkifli terlalu lama berada di UGD, hanya lantaran menunggu pemberian uang muka untuk biaya rumah sakit.

“Mungkin karena terlalu lama di UGD dan lama diminta uang untuk DP di rumah sakit. ini pelajaran bagi kita, pihak pemerintah dan swasta pengelola rumah sakit, selalu mengedepankan materi untuk menangani pasien yang sangat membutuhkan pertolongan,” ungkapnya.

Bahkan, ketika dirawat di Rumah Sakit, Ustadz Zulkifli yang awalnya didiagnosa mengalami infeksi paru-paru, tiba-tiba juga mengalami gangguan jantung.

“Ketika di UGD, hasil yang dikonfirmasi kepada kita, beliau mengalami kesulitan pernafasan atau infeksi paru-paru. Lalu ketika masuk ICU kemampuan bernafasnya malah berkurang dan dipasang alat bantu pernafasan. Namun, ketika pukul 3.00 WIB Ahad, saya diberitahu jantungnya kritis padahal sebelumnya tidak pernah ada riwayat penyakit jantung,” ujarnya.

Namun demikian, pihak keluarga menyadari bahwa semua itu sudah menjadi ketetapan dari Allah. Sehingga telah mengikhlaskan kepergian Ustadz Zulkifli.

“Ini sudah qadarullah, kami menerima ketetapanNya dengan ikhlas karena Allah,” sambungnya.

Ustadz Muhaimin pun melihat tanda-tanda husnul khatimah dari Ustadz Zulkifli yang meninggal dengan tersenyum.

“Satu hal yang ingin saya sampaikan dengan tanpa mensucikan seorang manusia di hadapan Allah, beliau meninggal dalam keadaan tersenyum dan wajahnya selalu menghadap ke kanan. Menurut banyak riwayat itu tanda bahwa beliau lebih ridho kepada akhirat dan ikhlas meninggalkan dunia. Kita mungkin mencintai beliau, tetapi Allah lebih cinta kepada beliau,” ungkapnya.

Diantara rahasianya, karena hingga akhir hayatnya Ustadz Zulkifli mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan Islam.

https://sites.google.com/view/qosidahdroid/home